Minggu, 15 September 2013

Keutamaan Majelis Dzikir

“ Tidaklah duduk suatu kaum pada suatu majelis dzikir (tempat duduk), dimana mereka berdzikir akan Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh malaikat, diliputi oleh rahmat dan disebutkan mereka oleh Allah dalam golongan orang yang di khadiratnya”.(HR.Muslim)

Berkata Abu Hurairah : “ Bahwa penduduk langit memperhatikan rumah penduduk bumi, yang disebutkan padanya nama Allah, sebagaimana diperhatikan bintang2 di langit”.


Berkata Abu Sufyan r.a:” Apabila berkumpul suatu kaum yang berdzikir akan Allah, niscaya berpisahlah setan dan dunia.Lalu berkatalah setan kepada dunia:”Tidakkah kamu melihat apa yang di perbuat mereka.Lalu menjawab dunia:”Tinggalkanlah mereka! Karena apabila mereka bercerai berai nanti, niscaya aku pegang leher mereka dan aku bawa kepadamu”.

Diriwayatkan dari  Abu Hurairahr.a, bahwa ia masuk kepasar, sambil mengatakan:” Aku melihat kamu disini sedangkan pusaka dari Rasulullah sedang dibagi bagikan di dalam masjid”.Maka pergilah orang2 ke masjid dan meninggalkan pasar.Lalu mereka tiada melihat pusaka itu.Maka mereka berkata:”Wahai Abu Hurairah ! Kami tidak ada melihat pusaka yang dibagi bagikan di dalam masjid.Menjawab Abu Hurairah. “Apakah yang kamu lihat disitu..? mereka menjawab: “ yang kami lihat adalah orang2 berdzikir dan membaca Alquran”.Maka di jawab lagi :” itulah pusaka Rasulullah”.

Diriwayatkan Al-A`masy dari Abi Shalih dan Abi Shalib meriwayatkan dari Abi Hurairah dan Abi Sa`id Al-Khudri, dari Nabi s.a.w, bahwa Nabi bersabda”bahwa Allah mempunyai malaikat2 yang meninjau bumi, lebih2 penulisan2 amalan manusia.Apabila mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir akan Allah, niscaya mereka panggil memanggil sesama mereka:”Pergilah kepada tujuanmu!”Lalu merekapun datang mengelilingi orang yang berdzikir itu sampai ke langit”.

Maka berfirman Allah ta`ala:”Barang apakah yang sewaktu yang kamu tinggalkan hambaKu, yang dikerjakan mereka?”
Menjawab para Malaikat:”Kami tinggalkan mereka memuji Engkau, Mengangungkan Engkau dan mengucap tasbih kepada Engkau.
Maka berfirman Allah ta`ala:”Adakah mereka melihat aku!”
Menjawab para Malaikat:”Tidak!”
Maka berfirman Allah ta`ala:”Bagaimanakah jika mereka melihat Aku”
Menjawab para Malaikat:”Jikalau mereka melihat engkau, niscaya bertambah tambahlah pentasbihan, pemujian dan pengagungan mereka”.
Berfirman Allah Ta`ala:” Dari apakah mereka berlindung!”
Menjawab para Malaikat:”Dari Neraka !”
Berfirman Allah Ta`ala:”Adakah mereka melihat neraka itu?”
Menjawab para Malaikat:”Tidak!”
Berfirman Allah Ta`ala:”Bagaimana jika mereka melihatnya?”
Menjawab para Malaikat:”Jikalau mereka melihat neraka itu, nizcaya sangatlah mereka lari daripadanya dan menjauhkan diri!”

Berfirman Allah Ta`ala:”Apakah yang mereka cari?”
Menjawab para Malaikat:”Sorga!”
Berfirman Allah Ta`ala:”Adakah melihat sorga?”
Menjawab para Malaikat:”Tidak!”
Berfirman Allah Ta`ala:”Bagaimanakah jika mereka melihatnya?”
Menjawab para Malaikat:”Kalau mereka melihat sorga itu, maka sesungguhnya sangatlah ingin mereka kepadanya!”
Maka Berfirman Allah Ta`ala:”Sesungguhnya, Aku mengaku padamu, bahwa telah Kuampunkan dosa mereka!”
Menjawab para Malaikat:”Dalam golongan mereka itu, ada si anu, yang tiada berkehendak kepada mereka.Ia datang, hanya karena suatu keperluan”
Maka Berfirman Allah Ta`ala:”Mereka itu adalah kaum, yang tidak merugi orang duduk bersama mereka”.




Ihya Ulumuddin-Al Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar